fbpx

Peserta KKN STIA YPPT Priatim Harus Jadi Solusi yang Inovatif

KABARPASUNDAN.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Dr. H. Ivan Dicksan Hasanudin melepas 200 mahasiswa STIA YPPT Priangan Timur Tasikmalaya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pelepasan peserta KKN dilaksanakan di Lapangan Kampus STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, pada Selasa (11/6/2024) pagi.

Ivan mengatakan, KKN merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.

Menurut Ivan, kegiatan KKN tidak hanya sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah.

Akan tetapi, lebih kepada meningkatkan keterampilan sosial, wawasan dan meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sosial yang juga terjadi di masyarakat.

Mereka, kata Ivan, adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

“Ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan kemampuan kalian supaya mampu menghadirkan solusi yang inovatif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada,” kata Ivan.

Dalam pelaksanaan KKN ini, mahasiswa diharapkan berperan aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan wilayah Kota Tasikmalaya, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

“Kerjakan tugas kalian dengan semangat, penuh dedikasi dan tanggung jawab. Kita harus yakin bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” harap Ivan.

Sementara Ketua STIA YPPT Priatim Tasikmalaya Dr. H. Agus Fatah Hidayat menuturkan, Mereka diterjunkan ke 20 Kelurahan di Kota Tasikmalaya yang masih berkarakter desa.

Setiap kelompok KKN, kata dia, dituntut untuk mempelajari berbagai kultur sosial di masyarakat. Pasalnya, akan ada perbedaan antara belajar teori dengan belajar secara langsung di lapangan.

Para peserta diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat dan kelurahan tempat dimana mereka melaksanakan KKN.

Kemudian juga, lanjut Agus, selama KKN berlangsung mereka harus belajar dari masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan.

“Fungsi mereka di lapangan termasuk menjadi mediator dan bagian dari masyarakat, serta berkolaborasi dengan pihak kelurahan,” katanya. ***