KABARPASUNDAN.ID – Mahasiswa Intitut Pertanian Bogor (IPB) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari tim Inovasi menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Penanganan Penyakit Fusarium pada Pepaya Calina.
Selain itu, mereka juga mengagendakan Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Berbahan Limbah Pepaya, pada Jumat, 12 Juli 2024, di Dusun Bantardawa, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat.
Koordinator Desa KKNT Inovasi IPB, Dani mengatakan, kegiatan itu untuk memberikan solusi alternatif bagi para petani pepaya dalam permasalahan penyakit fusarium (busuk akar) yang menyerang tanaman pepaya.
Lalu kemudian, sebagai upaya guna memanfaatkan limbah pepaya yang tidak terjual karena rusak atau busuk.
Penyakit fusarium, terang dia, dikenal sebagai ancaman serius bagi tanaman pepaya. Pasalnya penyakit tersebut, menyebabkan kerugian besar bagi para petani pepaya.
Penyakit tersebut disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporum ini dapat membuat tanaman menjadi layu dan mati, sehingga mengancam produktivitas pepaya.
Sebagai respon dari permasalahan tersebut, pihaknya memperkenalkan penggunaan Trichoderma, agen hayati yang efektif dalam mengendalikan pertumbuhan penyakit tanaman.
Dalam kegiatan itu, mereka berkolaborasi dengan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) setempat untuk melakukan aplikasi Trichoderma secara langsung.
“Kita mencoba mengedukasi para petani tentang cara mengaplikasikan Trichoderma dengan benar dan efektif. Kami juga memberikan panduan teknis tentang perawatan tanaman dan pengendalian penyakit secara terpadu,” katanya, Minggu 28 Juli 2024.
Selain itu, pihaknya jug memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah Pepaya Calina.
Setiap langkah yang diterapkan, ujar dia, tentu dibarengi dengan pengawasan, hal ini guna memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program tersebut.
“Program ini tidak berhenti di penyuluhan dan pelatihan saja. Kami secara aktif akan melakukan monitoring di lapangan dan memberikan pendampingan penuh kepada petani sepanjang periode KKNT,” pungkas Dani.
Sementara itu, salah satu pengepul pepaya di Dusun Bantardawa Tati menyampaikan, harapan dan terimakasihnya kepada tim KKNT IPB. Karena kata dia, mahasiswa IPB sudah memberikan penyuluhan kepada petani pepaya di wilayahnya.
“Mudah-mudahan penyuluhan ini bisa menjadi solusi bagi petani guna menangani penyakit busuk akar pada tanaman pepaya. Kemudian, bisa memanfaatkan limbah pepaya untuk meningkatkan kesuburan, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas pepaya calina,” harapnya.