fbpx
Berita  

Islamic Micro Finance Launching di Kota Tasikmalaya, Pastikan Proses Mudah Tanpa Riba

KABARPASUNDAN.ID – Islamic Micro Finance (IMF) resmi launching di Tasikmalaya, kantor keuangan syari’ah ini berlokasi di Perum Permata Regency Kawalu, Kota Tasikmalaya, Senin (27/5/2024).

Pendiri IMF Tasikmalaya Amalludin M. ST mengatakan, pihaknya memastikan akan menjalankan sistem jasa layanan keuangan tanpa riba.

Kemudian, IMF Tasikmalaya dihadirkan untuk menyelamatkan persoalan masyarakat dengan program ATM Sembako Murah (ASM).

“Dengan profesi yang terbatas, dengan pendapatan tidak maksimal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya dengan ASM 10 ribu bisa membeli bahan pokok, dengan ASM semua bisa kita layani,” katanya.

Islamic Mikro Finance, kata Amalludin, akan membangun jejaring ekonomi secara menyeluruh. Ditargetkan toko dan warung atau marchent akan diberikan pelayanan jasa keuangan.

Nantinya, masyarakat bisa menabung di warung atau toko yang sudah menjadi mitra Islamic Micro Finance.

Jika masyarakat membutuhkan modal usaha cukup datang ke toko atau warung itu dengan konsep jasa keuangan yang syariah.

“Memang tantangannya berat, namun jadi motivaai kami untuk membangun Ekonomi Syariah di Tasikmalaya,” ujarnya.

Sementara, Pimpinan IMF Wilayah Tasikmalaya Alfie Akhmad Sa’dan Hariri, SH, SE, MH menyebut, hadirnya IMF merupakan harapan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Dijelaskan Alfie, Tasikmalaya punya sejarah keberagamaan atau dalam sisi aqidah Islamnya itu cukup dianggap kuat.

Sehingga ketika ada produk-produk yang berbasis Islam, maka ini akan segera dapat ditangkap dengan budaya yang kuat.

“perekonomian hari ini kalau menurut saya kesenjangan itu sudah terlalu sangat amat sangat jauh antara si miskin dan si kaya ini harus ada solusi, oleh sebab itu harus ada. Solusinya,” katanya.

Lalu, dia mengatakan, jika sistem kapitalisme terus diterapkan. Artinya tidak ada batasan atau tidak ada kompetitor dalam konsep program. Maka, kesenjangan itu akan semakin jauh lagi.

Dia memastikan, konsep yang diluncurkan IMF betul-betul berpihak kepada masyarakat kecil untuk bisa menikmati dari pada produk financial.

“Targetnya, nanti merchant ini dibangun di desa itu per 500 meter 1 merchant maka masyarakat itu tidak perlu jauh jauh untuk menyimpan uang, walaupun hanya Rp. 10.000,- saja,” jelasnya.

Produk ini, tambah Alfie, mengkampanyekan budaya untuk menabung dengan konsep ekonomi islam dan bebas dari riba.

Apabila ada pinjam modal, nantinya untuk kelebihannya bisa di musyarakahkan sesuai dengan perjanjian serya tidak dipaksa berapa harus berapa per bulan.

“Kami optimis sekali produk ini akan mendapatkan animo yang sangat baik dari masyarakat,” pungkasnya.