fbpx
Berita  

Terganjal Pandemi Generasi Pembatik Garut Gagal Membangun Kampung Batik

Ramah tamah pembatik, difasilitasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Garut.

KABARPASUNDAN.ID – Ketua Umum Dekranasda Garut, Diah Kurniasari, menuturkan sebelum pandemi Covid-19 sudah ada rencana untuk membangun kampung batik. bahkan salah satu bank swasta sudah siap untuk memberikan dukungan pada kampung batik ini. Ia pun berharap pada tahun 2022 rencana terkait Kampung Batik bisa terealisasi.

“Tapi itulah karena akhirnya terganjal semuanya, tapi insya Allah mudah-mudahan di tahun depan 2022, pandemi Covid ini iya paling tidak sudah bersahabat tidak seperti (sekarang) banyak, tapi mungkin nanti kita membuat ulang program, men-support mempersiapkan kampung batik,” katanya ramah tamah bersama para pembatik tulis Batik Garutan, di Gedung Parigel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (4/5/2021).

Pertemuan itu difasilitasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Garut.

Diah menyebutkan pihaknya beserta dinas-dinas terkait akan berfokus untuk memberikan perhatian kepada Batik Garutan, agar pembatik tulis Batik Garutan bisa terus beregenerasi.

“Saya dengan khususnya Dekranasda Kabupaten Garut, dengan Disperindag, dengan (dinas) Koperasi, dengan pemerintah akan berfokus untuk memberi perhatian kepada Batik Garutan, khususnya untuk paling tidak kesejahteraan buat ibu-bapak semuanya,” ungkapnya.

Di sisi lain, salah satu pembatik yang hadir dalam acara ini, Gun Gun (39), dengan adanya acara ini program-program yang berkaitan dengan perajin batik bisa cepat terealisasi.

“Dengan adanya acara ini program-programnya bisa cepat terealisasi dan kampung batik bisa langsung berdiri sehingga nanti para peminat batik yang dari luar kota itu langsung bisa datang ke kampung batik,” katanya.

Pembatik tinggal 40 orang
Kepala Disperindag ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, menuturkan, acara ramah tamah ini digelar salah satunya untuk mengetahui seberapa banyak generasi pembatik tulis Batik Garutan.

“Ini sebetulnnya acara Dekranasda karena kebetulan saya sebagai ketua harian. Jadi saya mensuport apa yang diinginkan Ketua Dekranasda. Jadi beliau ingin, yang pertama bersilaturahmi di ramadan ini, yang kedua nanti ada beberapa kebutuhan pokok yang disampaikan oleh Ketua Dekranasda sebagai suport terhadap generasi batik, yang ketiganya kita ingin mengetahui seberapa banyak generasi batik yang ada, dan ternyata 40 orang. Tadi saya sudah menyampaikan harus ada pembentukan kelompok agar lebih mudah mengoordinasikan,” ujar Gania.

Tujuan akhir dari silaturahmi ini, kata Gania, adalah pembinaan secara berkesinambungan yang dilakukan bukan hanya oleh Disperindag ESDM saja.

“Tujuan akhirnnya setelah bersilaturahmi kita akan melakukan pembinaan secara berkesinambungan hanya tidak boleh dilakukan oleh Indag, semua harus berperan serta, BUMN harus ada CSR-nya, dinas koperasi, ini Bu Diah Ketua Dekranasda sudah bisa memberikan support bagi generasi Batik Garutan,” paparnya.