fbpx
Berita  

Gema Dzikir dan Air Mata Ribuan Jemaah Warnai Tasyakur Pernikahan Anak Kedua KH. UP Waryono

KABARPASUNDAN.ID – Ribuan jemaah dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat memadati Pondok Pesantren Majelis Dzikir Tetapi Asmaul Husna, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 25 Juli 2024.

Kegiatan tersebut diisi dengan sejumlah rangkaian acara, seperti pembacaan Kalam Illahi oleh Qori Internasional, KH. Mu’min Aenul Mubarok, S.Pd.I, kemudian dilanjutkan dengan Tabligh Akbar oleh penceramah kondang Ustadzah Hj. Aah Muhibah.

Setelah itu, dilangsungkan juga acara Dzikir dan Istigosah yang dipandu langsung oleh KH. UP Waryono dan KH. Yusuf Roni R, S.Pd.I.

Pada kesempatan itu, air mata dari ribuan jamaah yang hadir berderai dengan sendirinya. Lantunan ayat-ayat do’a dan dzikir mengiringi acara tasyakuran pernikahan anak kedua KH. UP Waryono, yaitu Ola Nisa Iqtisodiyah Sa’adah, S.Pd dengan Rifqi Sofiyurrohman, S.Ag.

KH. UP Waryono mengatakan, kehadiran para jemaah, selain untuk bersilaturahmi juga untuk mendoakan kedua mempelai yang sudah resmi menjadi pasangan suami istri.

Selain itu, kata dia, hal itu juga untuk keberkahan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang sedang menghadapi Pilkada 2024. Dia bersama jemaahnya mendoakan agar perjalanan Pilkada di Kota Tasikmalaya berjalan aman, lancar dan kondusif.

“Dengan tema dzikir ini Insya Allah, Kota Tasikmalaya ini akan tentram, adem ayem, penuh kasih sayang. Siapapun yang jadi, itu sudah menjadi hak prerogratifnya Allah,” kata KH. UP Waryono kepada wartawan.

Ulama kharismatik ini, merupakan Abdi Negara yang tak lama lagi akan purna bakti. Setelah nantinya purna bakti, pihaknya menyebut, akan berfokus membangun persatuan Majelis Dzikir di Jawa Barat.

Dia juga mengaku, sangat beryukur, majelis yang ia pimpin sudah melebarkan sayap ke tingkat Provinsi Jawa Barat.

“Saya akan fokus mempersatukan jemaah dan ulamaulama lewat kegiatan Silaturahmi Menuju Sejahtera (SMS). Sampai saat ini sudah 25 orang ulama perwakilan dari kecamatan sudah tergabung,” ucap dia menjelaskan.

Lebih jauh dia berharap, majelis yang ia bina dapat berkembang lebih baik. Hal itu guna memenuhi kebutuhan jemaah yang mengalami kesulitan dalam kehidupan.

“Semua ini demi kebutuhan jemaah, juga kesulitan mereka. Dzikir itu obat dari segala urusan,” pungkasnya. ***