KAB. CIANJUR- Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah, mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga pemerintah kota/ kabupaten untuk mencegah peredaran narkoba di Indonesia.
Seperti dikemukakan Kepala Badan Narkotika Nasional(BNN) RI Irjen Pol Petrus Golose, yang menyatakan pihaknya bertekad menjadikan Indonesia bersih dari narkoba, dengan mendorong semua pihak untuk sama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Setelah dilantik, saya mencanangkan ‘war of drugs’ menuju Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba). Bagaimana mewujudkan Indonesia bersinar? Dimulai dari desa-desa,” ucap Petrus, saat kunjungan kerjanya bersama PDTT RI di Kabupaten Cianjur, Selasa (23/03/2021).
Menurut Petrus, tantangan saat ini adalah munculnya zat-zat baru yang belum terdaftar, tapi memiliki punya efek psikoaktif seperti obat-obat terlarang pada umumnya.
“Program dari BNN untuk menyelamatkan generasi muda bisa dilakukan bersama antar kementerian/lembaga, karenanya BNN RI menggagas program Desa Bersinar. Program itu menjadi salah satu upaya mewujudkan Indonesia Bersinar, dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menuturkan, dana desa dapat digunakan untuk pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di desa-desa.
“Pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan sedini mungkin dari cakupan wilayah terkecil, yakni desa. Desa Cipendawa di Kabupaten Cianjur pun dipilih sebagai salah satu pilot project program Desa Bersinar,” ujarnya.
Menurut Abdul Halim, urusan narkoba, urusan sangat rumit dan berkesinambungan karena semakin hari semakin berat, oleh karena itu pihaknya berterima kasih kepada kepala BNN, para kepala daerah khusus untuk daerah Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur yang menjadi skala prioritas pilot project.
“Nanti akan kita kembangkan di daerah-daerah lain terkait dengan bagaimana 74-an desa di seluruh Indonesia betul-betul memiliki daya tahan, daya tangkal, terhadap peredaran narkoba,” imbuhnya. (Parno/ Humas)