KABARPASUNDAN.ID – Ratusan siswa-siswi dari sejumlah SLB di Kota Tasikmalaya diajak berkeliling ke beberapa lokasi fasilitas publik dan mengunjungi salah satu pengrajin sepatu di kawasan Tamansari Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/1/2023).
Acara tersebut diinisiasi beberapa komunitas. Seperti, Republik Air, Komunitas Cermin, Yayasan Bakti Kalam Insani dan komunitas kreatif lainnya.
Setelahnya selesai di pengrajin sepatu, mereka juga diajak ke Taman Kota dan dilanjutkan ke kawasan pedestarian HZ Mustofa. Disana mereka terlihat mampu mengekspresikan dirinya dengan penuh kegembiraan.
Di lokasi tersebut, anak disabilitas disajikan hiburan berbagai pentas seni sekaligus mereka juga berkesempatan tampil bermain musik.
Selain itu, ada juga yang mengekspresikan dengan gaya peragaan busana di kawasan yang sedang booming di kota tersebut.
“Lebih dari 150 anak disabilitas di Kota Tasikmalaya. Mereka di edukasi pembuatan sepatu. Agar kedepan mereka bisa berkarya dan diberdayakan,”kata panitia acara Harniwan Obeh, usai kegiatan di pedestrian HZ Mustofa.
“Kegiatan ini adalah untuk mengisi liburan anak-anak disabilitas dari sekolah 6 SLB dan SLBN Kota Tasikmalaya. Kami bersama komunitas termasuk musisi Tasikmalaya ingin memberikan motivasi kepada mereka,”lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama juga ada penyerahan secara simbolis Al Quran braile dan alat sekolah serta dana sumbangan.
Selain itu, pihaknya juga berharap agar mereka bisa mengisi liburan dan membangkitkan semangat mereka disaat kembali masuk ke sekolah usai liburan semester ini.
Dikatakan Harniwan, kawasan pedestrian HZ Mustofa dan Cihideung merupakan ikon Kota Tasikmalaya. Dimana di kawasan tersebut ada ornamen payung geulis dan juga ornamen kelom geulis.
“Sehingga, secara langsung kita bisa mengenalkan kepada mereka terhadap kerajinan khas Tasikmalaya,”ujarnya.
Komunitas Berbagi Yayasan Bakti Kalam Insani Hendra Herdiana mengatakan, pihaknya sangat mendukung agenda tersebut. Terlebih, acara itu memberikan kebahagiaan terhadap para disabilitas.
“Senyum bahagia para anak disabilitas terlihat selama kegiatan berlangsung sejak dari awal hingga usai. Ini juga bentuk kebahagiaan bagi kami ketika mereka bahagia,” katanya.
Menurutnya, kreativitas anak disabilitas juga bisa didorong untuk lebih berkembang. Terlebih mereka yang memiliki bakat, salah satunya di bidang kesenian.
Sehingga karya mereka bisa dikomersialisasikan ketika karya mereka memiliki cita rasa seni yang tinggi.
“Pendidikan anak disabilitas juga harus jadi perhatian stakeholder terkait. Dimana mereka bisa mendapatkan hak yang sama dalam mengenyam pendidikan, juga pengembangan setelah mereka lulus,”jelasnya.
Lanjut Hendra, mereka juga perlu bekerja atau mendapatkan pekerjaan untuk biaya hidupnya. Tentunya mereka juga diarahkan untuk lebih mandiri dan menghasilkan karya atau kerajinan yang bisa dijual.
Sehingga mereka tidak tergantung atau ketergantuangan terhadap bantuan orang lain. Namun bisa berkreasi dan menunjukan kreativitasnya itu kepada khalayak.
Sementara menurut Plt Kepala Sekolah SLBN Tamansari Kota Tasikmalaya, Endang Rudiantini mengatakan, agenda seperti ini sangat bagus sebab anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa mengekspresikan kreativitas mereka.
Dimana mereka juga secara tidak langsung diberikan kesempatan untuk mengekspresikan dirinya dihadapan warga Kota Tasikmalaya.
Dikatakanya, meski anak-anak berkebutuhan khusus, akan tetapi bakat dan minatnya sangat luar biasa.
Sehingga perlu difasilitasi guna mengembangkan bakat dan minatnya tersebut. Termasuk salah satunya kreativitas dan bakat seni yang ada pada mereka.
“Kami harap para stakeholder untuk lebih bisa memfasilitasi kegiatan yang bisa memicu kreativitas para anak kebutuhan khusus. Sehingga mereka kedepan bisa lebih mandiri dalam menyingsing kehidupannya,” katanya.